Minggu, 24 Juni 2012

Kisah Kecil Sebuah Penantian.

Kisah Kecil Sebuah Penantian.

Allah telah menetapkan jodoh setiap manusia jauh sebelum manusia itu dilahirkan. Dan ketentuan itulah yang akan pasti terjadi. jadi sekuat apapun manusia menginginkan seseorang menjadi teman hidupnya, jika dia bukan pilihan Allah SWT maka semua itu mustahil terjadi.
Jodoh itu misteri, namun misteri itu yang harus kita cari. Meski jodoh telah ditetapkan, ikhtiar juga harus dilakukan.
...................................***...............................
Annida adalah seorang perempuan berusia 24 tahun. teman-teman seusianya kini telah berumah tangga bahkan telah berputra. tidak dipungkiri ia pun ingin segera menyusul teman-temannya. Namun Allah belum menunjukkan jalannya hingga ia harus bersabar.

Dalam ikhtiarnya.....
Kurang lebih 9 tahun yang lalu ketika ia masih di bangku menengah pertama, ia pernah menaruh hati dengan teman sekelasnya. namanya Raffi. ia adalah laki-laki pintar, rendah hati, humoris, dan bisa dibilang alim. mulanya ia melihat laki-laki ini biasa saja, meskipun teman-teman di kelasnya selalu menjodoh-jodohkan mereka berdua. namun pada suatu ketika ia mendengar Raffi mengumandangkan adzan. dan,,,,"subhanallah, suaranya indah". ia pun hanya sebatas kagum. tidak hanya sebatas itu, ia pun kembali terpesona pada Raffi ketika saat ia dan teman-teman melaksanakan shalat dzuhur berjama'ah. maka ketika para siswa laki-laki saling mundur untuk didaulat mnjadi imam, dengan mengucap bismillah Raffi menurut menjadi imam. dan untuk kedua kalinya...."subhanallah,,,,laki-laki ini". lalu kembali ia tersadar dan memohon ampun kepada Allah.
Kalau bahasa anak muda, itulah cinta pertamanya dan menjadi kenangan terindahnya hingga saat ini. Ketika itu, annida berfikir itu hanyalah cinta monyet saja. cinta remaja yang juga akan hilang bersamaan dengan kelulusan SMP. maka ia pun tidak berani mengungkapkan rasa sayang dan kekagumannya itu dan hanya menyimpan dalam-dalam di hati. namun ternyata ia salah, ingatannya pada raffi tidak hilang begitu saja. 
lulus dari SMP, Annida dan Raffi melanjutkan ke sekolah menengah atas yang berbeda. mereka pun tidak pernah bertemu sampai setahun kemudian mereka bertemu dalam acara reuni sekolah. semuanya masih sama, rasa yang sama, perilaku yang sama dan senyum yang sama. mungkin hanya perasaan Annida, tapi bagi Annida perhatian raffi padanya melebihi sikap Raffi kepada teman-temannya yang lain. hal ini semakin membuat Annida mengharapkan Raffi. 
Annida begitu bersemangat setiap menerima undangan reuni, dengan harapan ia akan bertemu dengan orang yang selama ini ia simpan dalam hati. namun dalam reuni-reuni selanjutnya, Raffi tidak pernah datang lagi. waktu semakaun melaju, hingga 9 tahun sampai saat ini mereka sama sekali tidak pernah bertemu.
Annida adalah orang yang tertutup, perasaannya ini tidak pernah ia ungkapkan pada teman dekatnya seklipun. sesekali ia berani menanyakan kabar Raffi kepada teman-temannya dengan nada yang tidak terlalu terlihat bahwa dia mencari-cari keberadaannya. ia pun sedikit lega mendengar sekelumit kabar bahwa:
"3 tahun yang lalu setelah lulus SMP, Raffi melanjutkan sekolah di sebuah SMA. dan saat ini ia nyantri di tebu ireng setelah sempat nyantri di wonosobo". Seketika itu jantungnya berdegub kencang. selama ini ia mendambakan calon imam yang dapat membimbingnya belajar agama. mengajaknya bersama mendapatkan rahmat Allah SWT, membangun rumah tangga yang bahagia hingga syurga. maka semakin istiqamah ia dalam penantiannya.

Kini Annida semakin dewasa dengan pemikiran dan rasa sayangnya. Ia menghabiskan waktunya dalam kegiatan positif sembari berharap dapat melupakan Raffi untuk mendapat masa depan yang lebih baik, agar ia tidak mati dalam penantian panjang. selama ini ia telah berusaha menemukan dimana Raffi, bagaimana kabarnya, apa saja kegiatannya saat ini, sudahkah ia mendapatkan pendamping, dan beribu-ribu pertanyaan yang lain. bertanya kepada teman, sudah. namun Raffi bak ditelan bumi, tidak ada yang tahu dimana ia sekarang. sempat ia mencari Raffi melalui jejaring sosial. namun hasilnya nihil. sempat beberapa pria berusaha mendekatinya untuk menjalin sebuah hubungan, Namun annida mundur dengan baik-baik dan perlahan dengan niat tidak ingin menyakiti hai orang lain sementara rasa sayangnya saat ini belum hilang untuk Raffi.
suatu ketika ia menemukan sekelumit percakapan atas nama Raffi yang Annida yakin itu adalah Raffi yang selama ini ia cari. di situ pula tertera nomor handphone Raffi. namun ketika ia mencoba mengumpulkan seluruh keberaniaanya, ia pun kecewa karena nomor itu sudah tidak aktif lagi.
Allah memberikan hiburan yang lain dengan Annida menemukan sebuah akun jejaring sosial atas nama Raffi, namun ternyata akun tersebut sudah tidak aktif. ia pun kembali pasrah.
sampai kini penantian itu 9 tahun lamanya. Annida menyimpan perasaannya kepada Raffi, sementara ia tak tahu sama sekali bagaimana perasaan Raffi sesungguhnya.  bahkan kabar dan keberadaannya pun ia tidak tahu. sempat teman-teman di kampusnya mengatakan Annida gila, bahkan bodoh karena setia pada sebuah penantian yang belum pasti. 
Bagi Annida, selama ia yakin atas perassan suci Allah yang diberikan kepadanya, maka ia akan menjalani hari dalam penantian panjang itu dengan mantap.
Dalam doa nya....." Ra Raab, jika kami berjodoh, maka dekatkanlah kami, namun jika tidak maka hapuskanlah segala rasa ini hingga pada akar-akarnya. dan berilah hambamu ini keikhlasan enerima segala ketentuan dariMu. karena sunnguh aku tidak ingin mencintai orag yang bukan suamiku".
Kini Annida memasrahkan segalanya kepada Allah. dalam kepasrahannya tiba-tiba ia menemukan kembali akun jejaring sosial lengkap dengan sebuah foto buram dan juga beberapa status update. sungguh,,,,air mata Annida membanjir dalam ucap syukurnya."Yaa Raab....ini kah jawaban Mu atas penantian selama ini?". Annida tidak mau menyianyiakan waktu setelah penantiannya yang belum juga berujung, dengan sisa-sisa keberanian dia pun memulai pertemanan pada jejaring sosial tersebut dengan Raffi. Syukur Annida tak terhenti karena sekarang ia dapat berkomunikasi dengan raffi. Penantian yang ia nantikan, kini Allah sedikit memberi kemurahan. Namun annida tidak takabur. Baginya ini adalah bagian dari ikhtiar nya dan sepenuhnya ia pasrahkan segalanya kepada Allah Yang Maha Tahu.
...................................***...............................

Semoga kita dapat mengambil manfaat dari kisah annida di atas. atas keistiqamahannya menjaga hati, atas ikhtiarnya mencari tambatan hati, serta keikhlasaanya pada ketentuan Allah. penantian tanpa ujung dan kepastian yang selama ini hanyalah khayalan kosong, siapa sangka semua terjawab setelah 9 tahun lamanya.
Maka tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah SWT sudah berkehendak. bahkan dengan kemungkinan terkecil sekalipun. So,,,,,sahabat dimanapun berada marilah kita berikhtiar mencari jodoh kita. Jangan patah semangat, karena Allah selalu menyayangi dan mengawasi kita.


Kisah di atas belum ada ending, dan hanya Allah yang akan menentukan.
(^_^) salam semangat penulis.

Tidak ada komentar: